08/08/2024

BRIDGE atau NETWORK BRIDGE

 APA ITU BRIDGE/NETWORK BRIDGE?

Jaringan komputer LAN, yang berbeda-beda umumnya sulit dihubungkan satu sama lain karena perbedaan pengaturan. Penggunaan perangkat komputer atau client jaringan yang terlalu banyak, bisa menimbulkan masalah baru, apabila hanya mengandalkan satu jaringan LAN saja. Nah, bridge adalah salah satu solusi untuk menangani masalah tersebut.
Bridge atau network bridge adalah sebuah alat yang digunakan untuk membuat segmen dan memperluas suatu jaringan.
Penggunaan bridge memungkinkan beberapa jaringan terpisah dapat dihubungkan secara aman, termasuk jaringan LAN. Selain itu, bridge juga mampu menghubungkan jaringan dengan tipe yang sama maupun berbeda, misalnya ethernet dan fast ethernet.

Bridge pada umumnya menggunakan topologi tree dimana hanya terdapat satu rute untuk berbagai tujuan transmisi. Alat ini bekerja di dalam model link layer OSI atau Open System Interconnection. Oleh karena itu, komputer dengan jaringan transmission mode maupun medium access control yang berbeda tetap bisa dihubungkan.

Bukan itu saja, bridge mampu mempelajari setiap alamat link yang dimiliki oleh perangkat komputer yang terhubung dengannya. Hal ini membuat bridge dapat mengatur alur frame berdasarkan alamat link. Dengan kata lain, trafik data pada sebuah jaringan bisa diatur tanpa perlu melakukan broadcast ulang.

Fungsi Bridge
Pada dasarnya bridge digunakan sebagai alat untuk menggabungkan dua jaringan yang berbeda. Contohnya yaitu penggabungan antara kabel serat optik dengan unshielded twisted pair (UTP), atau ethernet dengan token ring. Agar lebih paham, berikut ini beberapa fungsi bridge:

Penghubung Dua Jaringan Terpisah
Bridge memungkinkan dua buah jaringan yang terpisah jarak bisa dihubungkan sehingga memiliki kapasitas yang lebih besar. Misalnya dua  gedung perusahaan yang dibangun secara terpisah dan jaraknya cukup jauh. Masing-masing gedung tentu memiliki jaringan LAN yang terpisah. Nah, penggunaan bridge berfungsi sebagai penghubung antara kedua jaringan LAN tersebut.

Mengurangi Beban Jaringan
Fungsi bridge selanjutnya yaitu untuk mengurangi beban jaringan sekaligus mengakomodasinya dengan lebih baik. Fungsi ini sangat berguna terutama ketika jaringan diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Kinerja dan performa jaringan jelas akan terhambat jika menggunakan satu LAN tunggal saja.

Solusi terbaiknya yakni menggunakan banyak LAN yang saling terhubung ke server via bridge. Akses data berukuran besar dapat diproses dengan lancar disertai kapasitas pengguna lebih tinggi. Artinya, beban jaringan dapat dikurangi sekaligus mendongkrak performa dan kinerja jaringan.

Otonomi Masing-masing Jaringan
Fungsi bridge lainnya yaitu otonomi pada masing-masing jaringan. Fungsi ini bisa dirasakan pada jaringan perusahaan yang memiliki sejumlah department dengan kepentingan dan tujuan berbeda. Sebut saja seperti komputer pribadi, serverworkstation, dan sebagainya. Semua kepentingan dan tujuan tersebut bisa dihubungkan dengan memanfaatkan bridge.

Cara Kerja Bridge
Bridge adalah alat yang sekilas hampir mirip dengan repeater, tetapi lebih cerdas. Semua sinyal yang diterima akan dipelajari oleh bridge dan secara otomatis menemukan alamat komputer tujuan di dua jaringan yang terhubung dengannya. Bridge memetakan alamat ethernet dan hanya mengijinkan trafik data yang dibutuhkan saja.

Pada prosesnya, bridge akan mencatat sumber sekaligus menentukan segmen tujuan saat menerima sebuah paket data. Jika segmennya berbeda maka bridge akan meneruskan paket data ke alamat atau segmen tujuan. Namun jika segmen tersebut sama maka paket data otomatis ditolak. Dengan demikian, error atau pesan rusak dapat dicegah agar tidak menyebar dari satu segmen.

Kelebihan dan Kekurangan Bridge

Hingga saat ini belum ada teknologi yang sempurna, tak terkecuali bridge. Selalu ada kelebihan dan kekurangan pada setiap inovasi maupun teknologi baru. Tanpa berlama-lama, berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan bridge.
Kelebihan bridge:
  • Transfer data melalui intermediate network dengan protokol berbeda.
  • Bridge merupakan alat plug and play sehingga sangat mudah diaplikasikan.
  • Menghemat biaya operasional.
  • Dapat diterapkan pada jaringan LAN, termasuk intranet.
  • Mampu memecah LAN menjadi sebuah jaringan yang lebih kecil.
  • Mempermudah pengawasan dan pengelolaan sebuah jaringan.
  • Menambah dan memperluas jarak dari jaringan yang ada.
  • Mengurangi hambatan trafik sekaligus menambah jumlah workstation pada jaringan.
Kekurangan bridge:
  • Melakukan bridging jaringan secara teknis memakan banyak bandwidth.
  • Tidak dapat memblokir paket data broadcast.
  • Meski mendukung collision domain berbeda, bridge hanya memiliki satu broadcast domain.
  • Untuk mengubah header, melihat rute, dan tugas switching lainnya berisiko menambah delay jaringan.
  • Fitur yang dimiliki tidak selengkap router dan kebanyakan terbatas pada konektivitas jaringan LAN.
Membangun Bridge di Mikrotik

Cara kita membangun bridge di Mikrotik, kita bisa langsung saja ke menu bridge, lalu pilih tanda tambah, dan kemudian buat bridge sesuai dengan keinginan kita, kemudian apply, dan ok.




Setelah itu, baru kita masukkan port-port mana saja yang akan digabungkan ke bridge tersebut. Caranya, masih di menu bridge, pilih kolom port, lalu pilih interface yang akan digabungkan ke bridge tersebut, lalu pilih bridge yang sudah dibuat, lalu apply dan ok.

Disini, saya menggunakan ether1 dan wlan1 untuk disambungkan ke bridge.




Setelah itu, kita tambahkan IIP Address untuk bridge yang sudah dibuat, di menu IP, kemudian Addresses.

Kemudian gunakan DHCP Server, agar client dari router kita dapat IP secara otomatis.

Sumber : 
1. Mikrotik Certified Network Academy - Willy Wijayanto











06/08/2024

DNS (DOMAIN NAME SYSTEM)

 Pada artikel kali ini, saya akan bahas fitur Mikrotik DNS Server secara lengkap, baik penjelasan serta fungsi dan cara settingnya.

DNS, atau Domain Name System, adalah teknologi untuk menerjemahkan domain ke IP Address, karena seperti yang kita tahu, bahwa pengalamatan jaringan itu menggunakan IP Address.

Contoh, kita akan mengakses data yang ada di server google, maka PC/komputer kita terlebih dahulu harus mengetahui IP Address dari server google, baru kita bisa mengakses server google tersebut.

Bisa kita buktikan dengan ping dns google.com di Command Prompt, maka hal pertama yang dibaca di komputer adalah IP Address dari server google tersebut.



Agar komputer kita dapat mengetahui IP Address dari suatu domain, maka kita butuh DNS Server yang memiliki data base dari domain yang ada di seluruh dunia, kemudian kita konfigurasikan IP Address di komputer kita.

Mikrotik DNS Server.

Mikrotik RouterOS juga, dapat dijadikan sebagai DNS Server, yang dapat melayani request dari client yang terhubung di router tersebut.

Cara mengaktifkan DNS Server di Mikrotik.
Cara mengaktifkan DNS Server di Mikrotik, silakan pilih menu IP, kemudian DNS, lalu centang bagian allow remote request.

Kemudian, agar Mikrotik berjalan dengan baik, silakan perhatikan bagian Servers dan Dynamic Servers.

Jika kita menggunakan routing dinamis dalam menghubungkan mikrotik ke internet, maka biasanya bagian Dynamic Servers akan terisi otomatis.

Tapi jika kita menggunakan routing statis pada saat menghubungkan Mikrotik ke internet, maka ada baiknya kita mengisi bagian Servers dengan ip DNS 8.8.8.8 atau 8.8.4.4 yang merupakan IP DNS google.

Cara menghubungkan Mikrotik ke internet dapat dilihat di https://kumala-thekumalas.blogspot.com/2024/08/menyambungkan-mikrotik-ke-internet.html


Membuat Data IP Domain Sendiri di DNS Server Mikrotik


Misal kita ingin membuat domain  sendiri yang sesuai dengan keinginan kita, dengan domain tkj.com lalu kita ingin arahkan IP Address nya kesalah satu IP Server yang ada di jaringan lokal kita, contoh 192.168.10.1 maka caranya sebagai berikut :

Ke menu IP, pilih DNS, lalu pilih tombol Static dan tambahkan data IP - Domain baru sesuai keinginan kita.



Sumber :
1. Mikrotik Certified Network Associate oleh Willy Wijayanto




MENYAMBUNGKAN MIKROTIK KE INTERNET

 Bismillah.

Pada materi ini, saya akan menjelaskan bagaimana caranya menyambungkan mikrotik ke internet, melalui aplikasi Winbox, baik secara statis ataupun dinamis.

Berikut adalah topologi dan perangkat yang harus dipersiapkan :

1. Topologinya



2. Perangkat :

a. 1 buah router mikrotik
b. 1 buah PC/laptop
c. kabel/media penghubung secukupnya.

Routing Statis

Dalam routing statis, kita harus mengingat, IP address yang diterima oleh kita, dari ISP. baru kemudian, kita setting IP Address untuk ether yang terhubung dengan perangkat kita.


Lihat pada gambar diatas, ISP yang saya dapat dari ISP, adalah 192.168.100.1/24 yang kemudian nanti akan berlaku sebagai gateway mikrotik saya, dan dengan itu juga, saya setting IP Address ether 1, sebagai ether yang terhubung dengan ISP/WAN, dengan IP Address yang masih 1 network.

Kemudian, kita setting IP Address mikrotik kita, di aplikasi Winbox, dengan cara, klik menu IP, kemudian Addresses, kemudian klik tanda tambah, dan masukkan IP Address yang diinginkan ke interface yang akan kita setting. Kemudian pilih apply dan ok.










Kemudian, kita setting gateway dari mikrotik kita, dengan pergi ke menu IP, kemudian pilih routes, klik tanda tambah, dan isikan kolom gateway dengan IP Address yang diberikan dari ISP ke mikrotik kita. Disini saya menggunakan 192.168.100.1/24. Setelah itu, apply dan ok.







Kemudian, silakan lakukan uji coba, di cek apakah mikrotik sudah mendapatkan koneksi internet atau belum? Dengan cara, ke menu New Terminal, kemudian ping ke dns google 8.8.8.8


Jika hasilnya seperti gambar diatas, maka dipastikan mikrotik sudah mendapatkan koneksi Internet.


Routing Dinamis/DHCP

Pada routing dinamis, menurut saya, caranya lebih simple dari pada routing statis. Tinggal kita pergi ke menu IP, kemudian pilih DHCP Client. Kemudian pilih tanda tambah, dan pada kolom interface, pilih interface yang kita gunakan sebagai sumber internet (disini saya pakai ether 1) kemudian pilih apply dan oke.

Setelah itu, maka mikrotik akan secara otomatis mendapatkan IP Address dari ISP, dan status DHCP Client menjadi bound.





Setelah itu, kita tinggal tes, di New Terminal, apakah Mikrotik sudah mendapatkan koneksi internet atau belum.


Jika sudah seperti itu, artinya mikrotik sudah mendapatkan IP Address, dan uji coba kita berhasil. 

Menyambungkan Mikrotik ke Internet melalui Wireless


Langkah pertama yang harus dilakukan adalah, menghidupkan fitur wireless dari router Mikrtiknya, dengan cara pergi ke menu wireless, klik wlan1, dan pilih tanda centang biru, hingga fitur wirelessnya menyala.


Kemudian, double klik di wlan1 tersebut, dan ke tab Wireless, kemudian pada bagian mode, pilih station, dan lanjutkan dengan pilih tombol scan, untuk menyambungkan Mikrotik ke wireless tujuan kita.

Lalu kita pilih start, supaya router mikrotik dapat melakukan pencarian terhadap koneksi wireless yang ada di sekitar.


Setelah itu, akan tampil daftar wirieless yang ada, dan pilih wireless yang dituju.
Disini, saya menggunakan wireless Ayahmika dengan password : 12345678.
Jika sudah dipilih, maka langsung saja pilih connect, kemudian apply dan ok.

Jika wireless tujuan tidak memiliki password, maka proses menyandingkan mikrotik ke wireless, sudah selesai. Tapi jika ada passwordnya, maka kita harus setting passwordnya di Security Profile, kemudian klik tanda tambah, dan pada bagian mode pilih mode dynamic keys, serta silakan ceklis bagian authentication type nya, dan isi kolom yang berwarna merah dengan password dari wireless tujuan kita.



Kemudian kita kembali lagi, ke wifi interface, masuk lagi ke wlan1, dan pada tab wireless, pada kolom Security Profile silakan pilih Security Profile yang baru saja kita buat.


Proses penyandingan selesai.
Setelah ini, kita harus mendapatkan ip address untuk Mikrotik, dengan cara ke meny DHCP Client, kemudan tambahkan dan pilih interfacenya wlan1, maka Mikrotik akan mendapatkan IP Address secara otomatis.

Setelah itu, silakan uji kembali koneksi Mikrotik, di menu New Terminal.





Sumber : 

1. Mikrotik Certified Network Associate oleh Willy Wijayanto


31/07/2024

Menganalisa Struktur CPU dan fungsi CPU

 Silakan pelajari materi berikut

https://docs.google.com/presentation/u/1/d/1NPQVp1MYFwYqRPPQ_AduR03_ZRgMhtaY/edit?usp=drive_web&ouid=115242505872217856032&rtpof=true

Sumber : e-learning SMK Mekanik Cibinong

ANALISIS MEMORI BERDASARKAN KARAKTERISTIK SISTEM MEMORI

 

Sistem Memori ( Memori ) adalah komponen-komponen elektronik yang menyimpan perintah- perintah yang menunggu untuk di eksekusi oleh prosesor,data yang diperlukan oleh insruksi (perintah) tersebut dan hasil-hasil dari data yang diproses ( informasi ).

Memori biasanya terdiri atas satu chip atau beberapa papan sirkuit lainnya dalam prosesor. Memori komputer bisa diibaratkan sebagai papan tulis, dimana setiap orang yang masuk kedalam ruangan bisa membaca dan memanfaatkan data yang ada dengan tanpa merubah susunan yang tersaji. Data yang diproses oleh komputer, sebenarnya masih tersimpan didalam memori, dan dalam hal ini komputer hanya membaca data dan kemudian memprosesnya. Satu kali data tersimpan didalam memori komputer, maka data tersebut akan tetap tinggal disitu selamanya. Setiap kali memori penuh, maka data yang ada bisa dihapus sebagian ataupun seluruhnya untuk diganti dengan data yang baru.

A. Karakteristik Sistem Memori

Ada 7 karakteristik sistem memori secara umum:

1. Lokasi

2. Kapasitas

3. Satuan Transfer

4. Metode Akses

5. Kinerja

6. Tipe Fisik

7. Karakter Fisik

PENJELASAN
Lokasi memori berada pada 3 lokasi, yaitu:

·         Memori Local atau sering disebut dengan register. Built-in berada dalam CPU, diperlukan untuk semua kegitan CPU.

·         Memori Internal atau sering disebut dengan memory primer atau memory utama. Berada diluar CPU bersifat internal pada system computer, diperlukan oleh CPU dalam proses eksekusi (operasi) program sehingga dapat diakses secara langsung oleh CPU tanpa melalui perantara.

·         Memori Eksternal atau sering disebut dengan memori sekunder. Bersifat eksternal dan berada di luar CPU, diperlukan dlam menyimpan data atau instruksi secara permanen, terdiri atas perangkat storage seperti: disk, pita magnetik, dll

2. Kapasitas Memory

·         Kapasitas register dinyatakan dalam bit.

·         Kapasitas memory internal dinyatakan dalam bentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.

·         Kapasitas memori eksternal dinyatakan dalam byte.

3. Satuan Transfer

·         Memory Internal. Satuan transfer merupakan jumlah bit yang dibaca atau ditulis ke dalam memori pada suatu saat.

·         Memory Eksternal. Data ditransfer dalam jumlah yang jauh lebih besar dari word, yang dikenal dengan block.

4. Metode Akses Memory
Ada 4 jenis pengaksesan data satuan, yaitu:

·         Sequentaial Access. Diorganisasikan menjadi unit-unit data yang disebut record, dibuat dalam bentuk urutan linier yang spesifik. Contoh sequential access adalah akses pada pita magnetic.

·         Direct Access. Menggunakan shared read/write mechanism tetapi setiap blok dan record memliki alamat yang unik berdasarkan lokasi fisik. Contoh direct access adalah akses pada disk.

·         Random Access. Dapat dipilih secara random, waktu mengakses lokasi tidak tergantung pada urutan akses sebelumnya dan bersifat konstan. Contoh random access adalah system memori utama.

·         Associative Access. Setiap word dapat dicari berdasarkan pada isinya dan bukan berdasarkan alamatnya, waktu pencariannya tidak bergantung secara konstan terhadap lokasi atau pola access sebelumnya. Contoh associative access adalah memory cache.

5. Kinerja memory
3 buah parameter untuk kinerja system memory, yaitu:

·         Access Time. Bagi RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan operasi baca atau tulis. Bagi non RAM waktu akses adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan mekanisme baca tulis pada lokasi tertentu.

·         Cycle Time. Waktu akses ditambah dengan waktu transien hingga sinyal hilang dari saluran sinyal untuk menghasilkan kembali data bila data ini dibaca secara destruktif.

·         Transfer Rate. Merupakan kecepatan pemindahan data ke unit memori atau ditransfer dari unit memory. Bagi RAM, transfer rate sama dengan  . Bagi non-RAM, transfer rate sama dengan , dimana  Waktu rata-rata untuk membaca atau menulis sejumlah N bit,  waktu akses rata-rata,  Jumlah bit,  kecepatan transfer dalam bit per detik.

6. Tipe Fisik Memory
Ada dua tipe fisk memory, yaitu:

·         Memory Semikonduktor. Memory ini memakai teknologi LSI atau VLI, memory ini banyak digunakan untuk memory internal misalnya RAM.

·         Memory Permukaan Magnetik. Banyak digunaakan untuk memory eksternal yaitu untuk disk atau pita magnetic.

7. Karakteristik Fisik

·         Volatile dan Non-volatile. Pada memory volatile informasi akan hilang bila listrik dimatika. Pada memory Non-volatile informasi akan tetap berada tanpa mengalami kerusakan sebelum dilakukan perubahan, memory ini daya listrik tidak diperlukan untuk mempertahankan informasi tersebut.

·         Erasable dan Non Erasable. Erasable artiny isi memory dapat dihapus dan diganti dengan informasi lain.

8.  Dari segi istilah, ROM dan RAM memiliki pengertian sebagai berikut ini.

·         ROM (Read Only Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi untuk menyimpan berbagai program yang ada pada komputer tersebut. ROM biasanya menyimpan file-file seperti Musik, Film, Gambar dan file lainnya.

·         RAM (Random Access Memory), Adalah sebuah Ruang atau memory yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara program komputer yang sedang berjalan. ROM biasanya berisi instruksi/program khusus yang bisa digunakan pemakai untuk memanfaatkan komputer secara maksimal.

Dari pengertian diatas, sudah sangat jelas perbedaan antara RAM dan ROM. Secara Singkatnya, ROM adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan file yang sudah jadi seperti gambar, musik dan sebagainya. Sedangkan RAM adalah ruang yang digunakan untuk menjalankan aktifitas dari sebuah program yang dibuka pada komputer tersebut.

Nah di bawah ini terdapat Perbedaan diantara keduanya antara lain:

1.     ROM tidak dapat diisi atau ditulisi data sewaktu-waktu seperti RAM. Pengisian atau penulisan data, informasi, ataupun program pada ROM memerlukan proses khusus yang tidak semudah dan se-fleksibel cara penulisan pada RAM. Biasanya, data atau program yang tertulis pada ROM diisi oleh pabrik yang membuatnya. Umumnya ROM digunakan untuk menyimpan firmware, yaitu perangkat lunak yang berhubungan dengan perangkat keras. Contoh ROM semacam ini adalah ROM BIOS. ROM BIOS berisi program dasar sistem komputer yang berfungsi untuk mengatur dan menyiapkan semua peralatan atau komponen yang ada atau yang terpasang pada komputer saat komputer ‘dinyalakan/dihidupkan’.

2.     Informasi/data/program yang tertulis pada ROM (isi ROM) bersifat permanen dan tidak mudah hilang dan tidak mudah berubah walaupun komputer ‘dimatikan’ atau dalam keadaan mati (off). Sedangkan pada RAM, semua isinya (baik berupa data, program atau informasi) akan hilang dengan sendirinya jika komputer ‘dimatikan’ (dalam keadaan off).

3.     ROM dapat menyimpan data tanpa membutuhkan daya. Itulah sebabnya data dalam ROM tidak akan hilang walaupun komputer mati. Sedangkan RAM membutuhkan daya agar dapat menyimpan data, jika RAM tidak mendapatkan daya, dengan sendirinya tidak akan dapat menyimpan data. Hal inilah yang menyebabkan data yang terdapat dalam RAM secara otomatis akan hilang bila komputer mati (off).

ROM modern sering ditemukan dalam bentuk IC (Integrated Circuit), sama seperti RAM yag wujudnya kebanyakan juga berupa IC. Teks atau kode yang tertulis pada kedua jenis IC ini berbeda. IC ROM biasanya memiliki kode tulisan (teks) 27xxx. Angka 27 menunjukkan kode untuk ROM, sedangkan xxx menjunjukkan kapasitas ROM dalan satuan kilo bit.


Jenis-Jenis ROM

·         Mask ROM, data pada ROM dimasukkan langsung melalui mask pada saat perakitan chip. Hal ini membuatnya sangat ekonomis terutama jika kita memproduksi dalam jumlah banyak. Namun hal ini juga menjadi sangat mahal karena tidak fleksibel. Sebuah perubahan walaupun hanya satu bit membutuhkan mask baru yang tentu saja tidak murah. Karena tidak fleksibel maka jarang ada yang menggunakannya lagi. Aplikasi lain yang mirip dengan ROM adalah CD-ROM prerecorded yang familiar dengan kita, salah satunya CD musik. Berbeda dengan pendapat banyak orang bahwa CD-ROM ditulis dengan laser, kenyataannya data pada CD-ROM lebih tepatnya dicetak pada piringan plastik.

·         PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.

·         RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat melakukan perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.

·         EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program kembali, tapi cara penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.

·         EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita dapat mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan teknikelektrik. EEPROM ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan saat ini.

B. Memori Semikonduktor dan Jenis-jenis Memori Semikonduktor

Semikonduktor adalah perangkat penyimpanan data-data elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor. Memori Semikonduktor ini merupakan komponen penting dalam perkembangan perangkat-perangkat elektronik saat ini, umumnya digunakan sebagai memori komputer, memori pada Smartphone, USB drive dan bahkan di Televisi-televisi pintar (Smart TV) dan Jam Tangan pintar (Smart Watch). Memori Semikonduktor ini umumnya berbentuk IC (Intragrated Circuit).

 

Jenis-jenis Memori Semikonduktor

Teknologi Memori Semikonduktor pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan pengoperasiannya dalam menahan data ketika tidak diberikan Tegangan. Kedua Kategori utama tersebut adalah :

RAM (Random Access Memory)

Seperti Namanya, RAM atau Random Access Memory adalah Memori semikonduktor yang digunakan untuk membaca dan menulis data dalam urutan apapun. Memori Semikonduktor jenis ini digunakan untuk aplikasi seperti komputer atau prosesor memori data atau variabel disimpan dan diminta secara acak. Data dapat disimpan dan dibaca berkali-kali namun data yang disimpan akan hilang apabila memori semikonduktor tersebut tidak dialiri arus listrik. Memori jenis ini sering disebut juga dengan Volatile Memory.

Berdasarkan Teknologi dan aplikasinya, RAM dapat dibagi menjadi :

·         DRAM – DRAM merupakan singkatan dari Dynamic Random Acces Memory. DRAM menggunakan sel memori (Memory Cells) yang terdiri dari Kapasitor dan Transistor untuk menyimpan setiap bit data. Tingkat muatan pada setiap kapasitor menentukan apakah sebuah Bit tersebut adalah logika 1 atau 0. Muatan listrik yang tersimpan dalam kapasitor akan discharge perlahan-lahan sehingga diperlukan refresh (penyegaran kembali) secara berkala. DRAM merupakan Memori Semikonduktor yang sering digunakan sebagai Memori Utama Komputer. Seiring dengan perkembangannya, Teknologi DRAM dapat dibagi menjadi FPM-DRAM (Fast page mode DRAM), EDO-DRAM (Extended data out DRAM), VRAM (Video random access memory), SDRAM (Synchronous dynamic random-access memory) dan DDR SDRAM (Double data rate synchronous DRAM).

·         SRAM – SRAM adalah singkatan dari Static Random Access Memory. SRAM tidak memerlukan refresh secara berkala sehingga kecepatan aksesnya (tulis dan baca) lebih tinggi dari DRAM. Namun kekurangan SRAM adalah memerlukan daya yang lebih tinggi dari DRAM dan juga harga yang lebih mahal dari DRAM. Dengan demikian, SRAM umumnya digunakan sebagai Cache sedangkan DRAM digunakan sebagai Memori Utama.

ROM (Read Only Memory)

ROM atau Read Only Memory merupakan jenis Memori Semikonduktor yang hanya dapat menyimpan data dalam sekali tulis saja, data yang telah tersimpan tidak akan berubah atau hilang meskipun tidak dialiri arus listrik. Namun seiring dengan perkembangan Teknologi, beberapa jenis ROM sudah dapat dihapus dan ditulis kembali (re-write) dengan cara-cara tertentu seperti dengan Ultraviolet dan Listrik. Memori jenis ini sering disebut juga dengan Non-Volatile Memory.

Berdasarkan Teknologi dan aplikasinya, ROM dapat dibagi menjadi :

·         PROM – PROM merupakan singkatan dari Programmable Read Only Memory. Memori Semikonduktor jenis PROM ini hanya dapat ditulis sekali dan harus diprogram dengan alat khusus yaitu PROM Programmer.

·         EPROM – EPROM adalah singkatan dari Erasable Programmable Read Only Memory. Memori Semikonduktor jenis EPROM dapat diprogram dan dapat dihapus. Untuk EPROM ini, penghapusan harus dilakukan dengan sinar ultraviolet. Terdapat sebuah jendela kecil pada EPROM yang untuk memungkinkan cahaya mencapai chip silikon. Ketika EPROM digunakan, jendela ini biasanya ditutupi dengan label agar data dapat dipertahankan untuk jangka waktu tertentu.

·         EEPROM – Kepanjangan dari EEPROM adalah Electrically Erasable Programmable Read Only Memory. EEPROM adalah jenis Memori Semikonduktor yang dapat diprogram/ditulis dan dihapus dengan menggunakan tegangan listrik. Seperti Memori Semikonduktor yang berjenis ROM lainnya, EEPROM juga dapat mempertahankan isi memori meskipun tidak dialir arus listrik. Namun penulisan atau pemrograman EEPROM tidak secepat RAM.

·         Flash Memory – Flash Memory atau Memori Flash merupakan pengembangan dari Teknologi EEPROM. Data dapat ditulis maupun dihapus sesuai dengan keinginan penggunanya. Kecepatan proses penulisan dan penghapusan isi data berada diantara EEPROM dan RAM. Namun kurang cocok digunakan sebagai Memori Utama Komputer. Flash Memori biasanya digunakan untuk Kartu Memori (SD Card, Memory Sticks) dan USB Flash drive (Thumbdrive).

Sumber : e-learning SMK Mekanik Cibinong