18/01/2013

Paragraf



Dulu, ketika masih SD, ketika kita di dikte untuk menulis oleh guru, sang guru pati sering, atau minimal pernah, mengucapkan "Pindah ke paragraf / alinea baru." Nah sebenarnya apasih pragraf atau alinea itu ?

Pada setiap saat kita membaca, baik itu membaca sebuah buku (kecuali komik) atau bahkan membaca sebuah artikel, pasti kita akan menemukan sekelompok tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat dan dirangkai menjadi satu kesatuan. Nah, itu adalah paragraf, atau alinea.

Biasanya, setiap paragraf itu mempunyai sebuah kalimat inti, yang didukung dan diperjelas kembali oleh kalimat - kalimat lainnya di paragraf tersebut. Posisi kalimat inti itu sendiri tidak hanya berada di awal paragraf, tapi juga bisa di tengah atau akhir paragraf.

UNSUR-UNSUR ALINEA
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line).
Keempat unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
1. Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
  1. Tarnsisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
  2. Kalimat topik;
  3. Kalimat pengembang;
  4. Kalimat penegas.
2. Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
  1. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
  2. Kalimat topik;
  3. Kalimaat pengembang.
3. Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
  1. Kalimat topik;
  2. Kalimat pengembang.
TRANSISI
Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea.Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak searah denganide pokok sebelumnya.Oleh karena itu,beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebgai penunjang koherensi dan kesatuan antarbab,antarsubbab,dan antaralinea dalam suatu karangan.
Tarnsisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea.Kehadiran trnsisi dalam alinea bergantung pada pertimbangan pengarang.bila pengarang merasa perlu ada tarnsisi demi kejelasan informasi,transisi wajar ada.sebaliknya,bila pengarang bisa mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi,transisi tidak perlu hadir dalam alinea tersebut.
Transisi tidak hanya terdapat pada alinea,tetapi terdapat juga dalam kalimat,antar alinea,antarsubbab,antarbab.Bila transisi terdapat antarsubbab,transisi berfungsi menghubungkn ide pokok dalam subbab tersebut.Bila transisi terdapat pada antarbab,transisi berfungsi sebagai jembatan penghubug ide pokok dalam bab yang berdekatan tersebut.
Ada dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea.Pertama,secara implicit.Kedua,secara eksplisit.Hubungan implicit tidak dinyatakan oleh penanda transisi tertentu.Walaupun demikian,hubungan antaralinea masih dapat dirasakan .Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu,seperti :
  1. kata,termasuk di dalamnya kelompok kata;
  2. kalimat.
Transisi Berupa Kata
Alat penanda transisi berupa kata dan kelompok kata sangat banyak jenisnya.Secara garis besar,alat penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a. Penanda Hubungan Kelanjutan
contoh :
·         dan
·         lagi
·         serta
·         lagi pula
·         tambahan lagi
contoh penanda transisi yang berupa kata lagi pula adalah sebagai berikut.
Lagi pula,munculnya para pemipin muda sangat diharapkan oleh masyarakat.
b. Penanda hubungan Urutan Waktu
Contoh:
·         dahulu
·         kini
·         sekarang
·         sebelum
·         setelah
·         sesudah
·         kemudian
Contoh penanda transisi yang berupa kata sementara itu adalah sebagai berikut.
Sementara itu,persiapan pelantikan anggota DPRD sudah mulai dilakukan oleh panitia pelaksana.
c. Penanda Klimaks
contoh:
·         paling…
·         se..nya
·         ter…
contoh penada transisi yang berupa kata terakhir adalah sebagai berikut.
Terakhir,dia berdagang buah-buahan pada usia 18 tahun.
d. Penanda Perbandingan
Contoh:
·         sama
·         seperti
·         ibarat
·         bak
·         bagaikan
contoh penanda transisi yang berupa kata bagaikan adalah sebagai berikut.
Bagaikan seorang ahli,ia mulai melukis di atas kanvas.
e. Penanda Kontras
Contoh:
·         tetapi
·         biarpun
·         walupun
·         sebaliknya
contoh penanda transisi yang berupa kata sebaliknya adalah sebagai berikut.Sebaliknya,mereka terlihat kurang antusias untuk berpartisipasi sebagi pemilih pada pemilu tahun ini.
f. Penanda Urutan Jarak
Contoh :
·         di sini
·         di situ
·         di sana
·         dekat
·         jauh
·         sebelah…
contoh penanda transisi yang berupa kata di sana adalah sebagai berikut.
Di sana,telah berdiri tegak sebuah monumen yang mengenang kepahlawanansebuah bangsa.
g. Penanda Illustrasi
Contoh :
·         umpama
·         contoh
·         misalnya
Contoh penanda transisi yang berupa kata misalnya sebagai berikut.
Misalnya,pembangunan tidak akan berjalan tanpa adanya kerja sama semua pihak.
h. Penanda Sebab Akibat
Contoh :
·         karena
·         sebab
·         oleh karena itu
·         akibatnya
Contoh penanda transisi yang berupa kata akibatnya adalah sebagai berikut.Akibatnya,semua anggota terkena hukuman.
i. Penanda Kondisi Pengandaian
Contoh :
·         jika
·         kalau
·         jikalau
·         andai kata
·         seandainya
contoh penanda kata transisi yang berupa kata seandainya adalah sebagi berikut.
Seandainya,waktu dapat diulang,aku ingin keluargaku kembali berkumpul.
j. Penanda Simpulan
Contoh:
·         simpulan
·         ringkasnya
·         garis besarnya
·         rangkumannya
Contoh penanda transisi yang berupa kata ringkasnya adalah sebagai berikut.
Ringkasnya,semua kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab.

Macam-Macam Paragraf
1. Paragraf Narasi ( Menceritakan )
Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.

Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.

Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2. Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.

Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
3. Paragraf Persuasi ( Mengajak )
Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.

Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.

Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.
4. Paragraf Argumentasi ( Pendapat )
Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.

Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.

Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
5. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.

Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.

Contoh Paragraf Eksposisi :

Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Nah, gimana Macam-Macam Paragraf dan contohnya diatas? Kalau masih bingung saya punya cara mudah untuk membedakan macam-macam paragraf diatas, cara ini diajarkan oleh Guru Bahasa Indonesia saya waktu di SMA. Begini kata beliau "Inget aja inti-inti dari jenis paragraf tersebut yaitu Narasi (Menceritakan), Deskripsi (Menggambarkan), Persuasi (Mengajak), Argumentasi (Pendapat), dan Eksposisi (Menjelaskan)".
SYARAT-SYARAT ALINEA (PARAGRAF) YANG BAIK

Paragraf yang baik harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi penggunaan sudut pandang.

1. Kesatuan Paragraf (Kesatuan Pikiran). Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu ide pokok, satu topik/masalah.

2. Kepaduan (koherensi)

Paragraf dikatakan padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang satu padu, utuh, dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi (pengulangan) kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel.

3. Ketuntasan

Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan:

a. klasifikasi yaitu pengelompokan objek secara lengkap dan menyeluruh.

b. Ketuntasan bahasa yaitu kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh.

4. Konsistensi Sudut Pandang

Sudut Pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya.

5. Keruntutan

Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir-tidak pernah putus.






Sumber :