07/01/2025

Pengaplikasian Fiber Optic.

Mungkin, kita biasa melihat kabel Fiber Optic yang terinstalasi di atas tiang-tiang telekomunikasi. Pada pengaplikasiannya, kabel Fiber Optic dapat di instalasi di 3 medan :

1. Instalasi di Tiang.
2. Instalasi di dalam tanah
3. Instalasi di dasar laut.

Berikut perbandingan umum dari ketiganya :

AspekKabel Serat Optik Bawah TanahKabel Serat Optik Di Atas TanahKabel Serat Optik Bawah Laut
instalasi LokasiTerkubur di bawah permukaanDipasang di tiang, menara, atap rumah, atau jalur utilitas yang adaTerbentang melintasi samudera dan lautan
Perlindungan FisikDilindungi dari elemen eksternal dan campur tangan manusiaRentan terhadap kerusakan fisik akibat kecelakaan, kondisi cuaca buruk, dan paparan interferensi elektromagnetikSangat terlindungi untuk menahan lingkungan laut dan potensi kerusakan dari aktivitas penangkapan ikan atau penahan
Ketahanan LingkunganDapat menahan lingkungan yang keras, suhu ekstrim, dan kelembapanRentan terhadap kondisi cuaca dan risiko kerusakan dari faktor eksternalDibangun untuk menahan lingkungan bawah air, termasuk tekanan air dan kehidupan laut
Kehilangan SinyalMeminimalkan kehilangan sinyal karena isolasi yang disediakan oleh tanah di sekitarnyaPotensi kehilangan sinyal karena paparan dan kerentanan terhadap interferensi elektromagnetikKehilangan sinyal diminimalkan melalui desain dan material kabel canggih
Aksesibilitas untuk PemeliharaanMembutuhkan penggalian untuk aksesMudah diakses untuk pemeliharaan dan perbaikan, menghasilkan waktu henti yang lebih singkatPerawatan yang rumit karena lingkungan bawah air dan kebutuhan akan peralatan khusus
BiayaBiaya pemasangan lebih tinggi karena pembuatan parit, penempatan saluran, dan perbaikan atau perluasan di masa mendatangUmumnya lebih hemat biaya dibandingkan dengan instalasi bawah tanahMahal karena teknik peletakan khusus, perencanaan ekstensif, dan pemeliharaan
Fleksibilitas dan SkalabilitasPeningkatan atau penambahan di masa mendatang mungkin memerlukan pekerjaan penggalian yang ekstensifPeningkatan, penambahan, dan konfigurasi ulang yang lebih mudah tanpa pekerjaan penggalian yang ekstensifPeningkatan dan perbaikan yang rumit karena lingkungan bawah air dan kebutuhan akan peralatan khusus
Harap perhatikan bahwa bagan perbandingan ini memberikan gambaran umum tentang perbedaan utama antara jenis kabel serat optik ini. Karakteristik khusus dapat bervariasi berdasarkan persyaratan unik dari setiap instalasi.

1. FTTH (Fiber To The Home)

Fiber To The Home (FTTH) adalah sistem penyediaan akses jaringan fiber optik dimana titik konversi optik berada di rumah pelanggan.  Titik konversi optik merupakan ujung jaringan fiber optik di sisi client yang berfungsi sebagai tempat konversi sinyal optik ke sinyal elektrik sebelum diakses oleh berbagai perangkat.

Perkembangan zaman menuntut keterbukaan informasi dan tentunya komunikasi menjadi salah satu aspek penting yang menandai majunya suatu peradaban. Dewasa ini, masyarakat dimudahkan untuk berkomunikasi, bahkan dengan orang di belahan bumi yang lain. Sejak ditemukan telegram, radio, dan jaringan seluler, komunikasi semakin mudah dan cepat. Bahkan berbagai pilar pada Revolusi Industri 4.0 disokong oleh sistem komunikasi berbasis internet, seperti Cloud Computing, Big Data, Internet of Thing, dan Cyber Security.

1.1 Mengapa Fiber Optik!?

Salah satu teknologi yang telah dan terus dikembangkan sebagai media komunikasi berbasis internet adalah teknologi fiber optik. Fiber optik populer untuk  sektor pengguna tetap seperti perkantoran, bangunan tinggi, sekolah, atau rumah seperti produk Telkom Indonesia yaitu IndiHome, First Media, MyRepublic, Biznet. dan CBN. Di masa pandemi COVID-19 dimana banyak orang melakukan Work from Home (WfH), jaringan internet yang handal berbasis fiber optik menjadi suatu kewajiban.

Fiber optik sendiri merupakan kabel dari material silika (kaca) yang mampu menyalurkan cahaya. Jadi, alih-alih dikirimkan melalui arus listrik di kawat tembaga seperti pada jaringan telepon, data dikirimkan dalam bentuk cahaya yang merambat melalui kaca fiber optik. Bahkan selain sebagai media menyalurkan informasi, fiber optik juga dapat digunakan sebagai sensor dengan berbagai aplikasi. Salah satunya adalah fiber optik sebagai sensor pernapasan.

Keuntungan memilih teknologi fiber optik ini diantaranya adalah kecepatan yang tinggi dan kapasitas lebih besar. Bayangkan, data dikirimkan dengan kecepatan cahaya. Tidak ada di alam semesta ini yang melebihi kecepatan cahaya. Tentunya informasi dapat mencapai tujuan lebih dulu jika dibandingkan dengan kecepatan rambat arus listrik di kabel tembaga, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan transmisi data pada fiber optik telah melebihi 100 Gb/s! [7]. Artinya film Bluray 1080p yang memiliki ukuran file sekitar 7 GB dapat dikirim dalam waktu 7 detik saja.

Kapasitas atau bandwidth dari jaringan ini juga besar karena dalam satu kabel, beberapa rangkaian data dapat dikirim dalam waktu yang bersamaan, menggunakan teknik WDM (Wavelength Division Multiplexing). Dengan berbagai penelitian yang dilakukan saat ini, tidak menutup kemungkinan kecepatan komunikasi dengan fiber optik akan terus meningkat, apalagi adanya teknik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) [5].

Seperti halnya segala bentuk komunikasi, diperlukan komponen pengirim (transmitter), jalur komunikasi, dan penerima (receiver) dalam membentuk suatu sistem komunikasi fiber optik. Selain itu, diperlukan beberapa peralatan yang dapat dikategorikan dalam komponen aktif dan pasif [1]. Komponen aktif adalah alat yang membutuhkan sumber listrik untuk beroperasi. Contohnya adalah laser, amplifier, modulator, attenuator, dan switch. Sedangkan komponen pasif adalah alat yang tidak membutuhkan sumber energi lain dan hanya bekerja menyalurkan sinyal cahaya. Contohnya adalah fiber optik, konektor, splices, filter optik, dan coupler.



Struktur dasar sistem komunikasi fiber optik ditunjukkan pada gambar 1. Terdapat tiga aspek penting yaitu transmitter, jalur komunikasi, dan receiver.  Masing-masing akan dijelaskan dalam uraian berikut :

Transmitter

Transmitter terdiri atas beberapa bagian. Bagian utamanya adalah sumber cahaya yang dibantu oleh komponen multiplexer, modulator, coupler, dll. Sumber cahaya yang digunakan dalam bidang komunikasi adalah laser dioda atau LED. Keduanya dibedakan berdasarkan mekanisme pembangkitan cahaya yang terjadi.

Multiplexer adalah suatu komponen yang memungkinkan peningkatan kapasitas fiber optik melalui sistem TDM (Time Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division Multiplexing). Pada TDM, informasi dari banyak sumber dikirimkan berurutan ke satu tujuan, sedangkan pada WDM, sinyal tidak dikirimkan satu persatu melainkan tiap sumber memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga dapat dikirimkan bersamaan dalam satu fiber. Hal ini menyebabkan kapasitas pada jaringan fiber optik WDM jauh lebih besar. [1]



Komponen transmitter berikutnya adalah modulator [1]. Sinyal elektrik diubah kedalam sinyal optik melalui proses modulasi. Modulasi adalah bagaimana sebuah sinyal informasi diterjemahkan ke sinyal lain yang bekerja sebagai pembawa (carrier).

Jalur Komunikasi

Sebuah jaringan tidak mungkin hanya terdiri dari sebuah kabel lurus melainkan terdapat sambungan ataupun percabangan dari fiber optik. Beberapa jenis sambungan pada fiber optik adalah coupler, konektor, dan splice. Coupler adalah lensa mikro pada ujung fiber optik yang berfungsi memfokuskan cahaya dari transmitter agar terpandu dalam fiber secara maksimal. Konektor adalah sambungan antara ujung fiber optik dengan ujung lain yang sifatnya bisa dipasang dan dilepas berulang kali.



Berbeda dengan konektor, sambungan berupa splice sebagian bersifat permanen. Sambungan splice adalah hubungan langsung antar dua ujung fiber yang diperoleh melalui fusion atau mechanical splicing [1]. Pada metode fusion splicing, ujung fiber optik dipanaskan hingga lebur dan disambungkan secara permanen. Pada mechanical splicing, ujung fiber ditempelkan satu sama lain dan diikat dengan clamp atau tempat khusus.



Receiver

Optical Receiver berfungsi untuk menerima sinyal cahaya yang disalurkan fiber optik lalu merubahnya kembali kedalam bentuk sinyal elektrik. Receiver terdiri dari beberapa komponen yaitu coupler, untuk memfokuskan sinyal yang diterima menuju photodetector, photodetector sebagai penerima sinyal, dan demodulator untuk mengubah sinyal kembali ke sinyal elektronik. Dua jenis photodetector yang memenuhi syarat tersebut adalah PIN Photodioda dan Avalanche photodioda (APD).

3. Fiber To The Home (FTTH)

Fiber To The Home (FTTH) adalah sistem penyediaan akses jaringan fiber optik dimana titik konversi optik berada di rumah pelanggan [3].  Titik konversi optik merupakan ujung jaringan fiber optik di sisi client yang berfungsi sebagai tempat konversi sinyal optik ke sinyal elektrik sebelum diakses oleh berbagai perangkat. FTTH adalah satu dari berbagai alternatif jaringan FTTX. Istilah yang lainnya adalah Fiber To The Building (FTTB), Fiber To The Curb (FTTC), Fiber To The Tower (FTTT), atau Fiber To The Zone (FTTZ).

Definisi lain dari Fiber to the Home (FTTH) adalah sebuah jaringan akses, yakni jaringan yang menghubungkan jaringan core dengan pelanggan. FTTH merupakan penerapan Passive Optical Network yang menyampaikan sinyal melalui serat optik dengan titik terminasi di rumah pelanggan. Jaringan FTTH berakhir di rumah pada perangkat optical network terminal (ONT) [8].

Arsitektur jaringan komunikasi fiber optik yang digunakan dalam FTTH adalah Passive Optical Network (PON). PON merupakan jaringan point-to-multipoint yang tidak memiliki komponen aktif selain di sisi Central Office (CO) dan sisi pelanggan / user. Dengan kata lain, sinyal optik dikirimkan hanya melalui komponen pasif yaitu fiber optik, splices, dan splitter/combiner. PON merupakan teknologi terbaru setelah Point-to-point fiber connection, dimana tiap client memiliki jalur fiber optik pribadi untuk menuju CO, dan Active Optical Network (AON), yaitu jaringan yang membutuhkan komponen aktif berupa switch elektronik sebagai penyalur informasi. [4]

Sejak ditemukan oleh British Telecom pada 1980-an, PON terus dikembangkan karena memiliki fleksibilitas tinggi. Terbukti dari munculnya berbagai skema jaringan baru yang berakar dari PON, yaitu GE-PON, Broadband PON (BPON), GPON [5], XGPON, dan Ethernet PON (EPON) [6]. Pengembangan PON juga dilakukan pada cara sharing data yang dilakukan, yaitu TDM-PON, WDM-PON, dan Hybrid-PON [4]. Topologi dari PON juga dapat divariasikan seperti jaringan pada umunya menggunakan topologi tree, bus, atau ring.

Seperti halnya sistem komunikasi optik yang dibahas sebelumnya, PON memiliki komponen utama yang disebut dengan Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) / Optical Network Termination (ONT), dan Optical Distribution Network (ODN) [3]. Konfigurasi umum FTTH berbasis PON ditunjukkan oleh gambar berikut :

Konfigurasi umum FTTH [3]
Gambar 5. Konfigurasi umum FTTH [3]
  • OLT adalah ujung fiber optik pada bagian CO yang menghubungkan jaringan ke backbone Metro Ethernet (ME) atau ke jaringan yang lain.
  • ONU atau ONT adalah ujung fiber optik pada sisi pelanggan, dimana terdapat titik konversi optik
  • Daerah Akses Fiber (DAF) atau bagian ODN yang dibagi menjadi 4 segmen berdasarkan jenis kabel fiber optik yang digunakan, yaitu:
  • Segmen 1 : kabel feeder menghubungkan Optical Distribution Frame (ODF) dan Optical Distribution Cabinet (ODC)
  • Segmen 2 : kabel distribusi dan Optical Distribution Point (ODP). ODC dan ODP merupakan lokasi sambungan (splice) dan splitter
  • Segmen 3 : kabel drop dan Optical Terminal Premises (OTP)
  • Segmen 4 : kabel indoor yang diletakkan dalam rumah dan Optical Indoor Outlet (Roset)

Skema jaringn FTTH sedang digemari karena walau sedikit mahal, teknologi fiber optik akan mampu bertahan lama dan merupakan investasi yang menjanjikan. Tidak hanya untuk akses internet, saat ini televisi kabel (IPTV) dan Wireless (Wi-Fi) juga mulai diintegrasikan kedalam komunikasi fiber optik. Walau masih hanya ada di kota besar, kita berharap seluruh Indonesia dapat menikmati teknologi Ini kedepannya.

4. Peluang Riset Terkait FTTH

Sebagaimana telah djelaskan sebelumnya, Fiber to the Home (FTTH) adalah teknologi jaringan broadband yang menghubungkan rumah-rumah langsung ke jaringan serat optik. Dengan kecepatan dan kapasitas yang tinggi, FTTH memiliki potensi besar untuk mengubah cara kita terhubung dengan internet dan layanan digital lainnya. Berikut adalah beberapa peluang riset di bidang FTTH:

  1. Efisiensi Energi: Riset dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan energi dalam infrastruktur FTTH. Pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak yang lebih efisien secara energi dapat mengurangi dampak lingkungan dan biaya operasional jaringan.
  2. Keamanan Jaringan: Dengan semakin meningkatnya ancaman keamanan digital, riset dapat difokuskan pada pengembangan teknologi keamanan yang lebih baik untuk melindungi data yang dikirim melalui jaringan FTTH. Ini mencakup enkripsi yang lebih kuat, deteksi ancaman yang lebih cerdas, dan perlindungan terhadap serangan DDoS.
  3. Kualitas Layanan: Studi dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan FTTH, termasuk peningkatan kecepatan internet, latensi yang lebih rendah, dan pengelolaan lalu lintas yang lebih efisien. Penelitian dalam optimasi algoritma pengaturan lalu lintas dapat membantu memastikan pengalaman pengguna yang lebih baik.
  4. Ekspansi Infrastruktur: Penelitian dapat difokuskan pada cara memperluas infrastruktur FTTH ke daerah-daerah yang sulit dijangkau atau berpenduduk jarang. Teknologi konstruksi serat optik yang lebih efisien dan biaya yang lebih rendah dapat menjadi area riset yang berguna dalam konteks ini.
  5. Integrasi Teknologi Baru: FTTH dapat diintegrasikan dengan teknologi lain seperti Internet of Things (IoT) dan 5G untuk menciptakan ekosistem digital yang lebih luas. Penelitian tentang bagaimana FTTH dapat berinteraksi dengan teknologi-teknologi ini dan memperluas potensi layanan yang dapat ditawarkan adalah peluang riset yang menarik.
  6. Ketahanan dan Keandalan Jaringan: Penelitian dapat difokuskan pada pengembangan teknologi yang membuat jaringan FTTH lebih tahan terhadap bencana alam, serangan, atau gangguan teknis lainnya. Ini melibatkan pengembangan rencana pemulihan dan redundansi yang efisien.
  7. Analisis Big Data: Data yang dihasilkan oleh jaringan FTTH dapat digunakan untuk analisis big data yang dapat memberikan wawasan berharga tentang perilaku pengguna, penggunaan internet, dan kebutuhan pasar lainnya. Penelitian dalam analisis big data ini dapat membantu penyedia layanan untuk mengoptimalkan operasi dan merancang layanan yang lebih baik.
  8. Aspek Sosial dan Ekonomi: Selain aspek teknis, riset juga dapat melibatkan analisis dampak sosial dan ekonomi pengimplementasian FTTH dalam masyarakat. Ini mencakup penelitian tentang peningkatan akses pendidikan, pertumbuhan ekonomi lokal, dan perubahan sosial yang mungkin timbul karena ketersediaan internet berkecepatan tinggi.
Mengenal Optical Line Terminal (OLT)

OLT atau kependekan dari Optical Line Terminal adalah perangkat keras titik akhir (endpoint) dalam jaringan optik pasif atau passive optical network (PON). OLT memiliki keterkaitan dengan Fiber to the Home (FTTH). Apa yang dimaksud dengan FTTH? Fiber to the Home (FTTH) yang juga disebut sebagai Fiber to the Premises (FTTP) adalah pemasangan dan penggunaan serat optik dari titik pusat langsung ke bangunan individu seperti tempat tinggal, gedung apartemen, dan bisnis untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di jaringan telekomunikasi yang kini semakin maju dan canggih, Fiber to the Home (FTTH) berhasil menarik perhatian banyak orang khususnya dari perusahaan spesialis telekomunikasi.

Jadi dalam pengoperasian FTTH menggunakan jaringan optic pasif karena biayanya lebih terjangkau tapi dengan kinerja tinggi yang dapat membantu menghemat sejumlah uang pada biaya serat (fiber). Lalu apa keterkaitan antara OLT dengan FTTH? Sistem Gigabit Passive Optical Network (GPON) pada umumnya terdapat Optical Line Terminal (OLT) yang ada di kantor pusat penyedia layanan. OLT memainkan peran penting dalam kinerja koneksi jaringan secara keseluruhan sebagai salah satu komponen yang sangat dibutuhkan PON.

OLT sendiri berisi router gateway (GWR), Central Processing Unit (CPU), kartu uplink voice gateway (VGW), passive optical network cards yang dapat mengirimkan sinyal data kepada pengguna pada 1490 nanometer (nm). Sinyal tersebut dapat melayani hingga 128 ONT yang berkisar hingga 12.5 mil dengan menggunakan pembagi optik (optical splitters).

Fungsi OLT (Optical Line Terminal)

Optical Line Terminal ( OLT ) memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai berikut:

  1. Mengubah sinyal standar yang digunakan oleh penyedia FiOS ke frekuensi dan framing yang digunakan oleh sistem PON (Passive Optical Network).
  2. Mengkoordinasi multiplexing antara perangkat konversi di terminal jaringan optic (OLT) yang terletak di lokasi pelanggan.

OLT secara luas diadopsi dalam akses jaringan serat optic di berbagai tingkatan daerah seperti desa, kabupaten, hingga kota. Hal ini karena dapat membantu secara efisien mengurangi biaya konstruksi jaringan, memberikan jaminan bandwidth tinggi dan juga integrasi tinggi.

Mengenal Optical Termination Box (OTB)

OTB, atau Optical Termination Box, adalah perangkat khusus yang berfungsi sebagai penghubung utama untuk serat optik dalam sistem jaringan. Ini juga berperan sebagai jembatan antara kabel serat optik dan perangkat switch. OTB menggunakan pigtail serat optik dan patchcord untuk menghubungkan perangkat tersebut.

Kadang-kadang, OTB juga dikenal dengan sebutan Fiber Termination Box (FTB). Meskipun ukurannya biasanya cukup kecil, ada juga model yang lebih besar yang digunakan untuk distribusi dalam skala besar. 

Optical Termination Box (OTB): Ketahui Fungsi Dan Jenisnya


OTB ini sangat umum digunakan dalam instalasi dan manajemen kabel FTTx (Fiber to the X), yang mencakup FTTH (Fiber to the Home), FTTB (Fiber to the Building), dan sebagainya. Fungsi utama OTB adalah untuk memudahkan distribusi jaringan optik. Ini mirip dengan kotak distribusi listrik yang kita temukan di rumah.

Bagian-bagian OTB

Sebuah OTB terdiri dari beberapa komponen utama, termasuk cangkang atau casing, bagian dalam dengan rangka pendukung, setel cakram serat optik, port, dan elemen pelindung sambungan serat optik. Prinsip kerja OTB adalah menyediakan tempat yang efisien untuk mengelola kabel serat optik, melakukan splicing, dan melindungi konektor dan kabel optik dari kerusakan.

Fungsi OTB

Fungsi utama OTB adalah memungkinkan pembagian sinyal optik dari jaringan yang lebih besar ke jaringan yang lebih kecil. Ini membuat manajemen jaringan serat optik menjadi lebih efisien. OTB berperan sebagai titik pusat di mana kabel serat optik dari berbagai arah dapat terhubung dan didistribusikan sesuai kebutuhan. Dalam istilah sederhana, OTB adalah pusat distribusi untuk jaringan serat optik.

Dengan adanya OTB, instalasi kabel serat optik menjadi lebih teratur, mudah diakses, dan lebih andal. Ini membantu dalam menjaga integritas sinyal optik dan menghindari potensi kerusakan pada konektor dan kabel.

Implementasi OTB

Kini saatnya kita melihat OTB dalam tindakan! OTB, yang merupakan kependekan dari Optical Termination Box atau sering disebut Fiber Terminal Box (FTB), ternyata memiliki beragam peran yang mendukung berbagai aplikasi. Mari kita eksplorasi beberapa di antaranya dan lihat bagaimana OTB berfungsi dalam dunia nyata.

Optical Termination Box (OTB): Ketahui Fungsi Dan Jenisnya


1. Menciptakan Koneksi yang Tak Terputus

Pernahkah Sobat bertanya-tanya bagaimana jaringan telepon Sobat tetap terhubung dengan lancar? Salah satu peran OTB adalah menjadi bagian integral dalam sistem jaringan telepon. OTB membantu dalam menjaga konektivitas yang tak terputus, memungkinkan percakapan Sobat melintasi kabel serat optik dengan jernih.

2. Memastikan Transmisi Data yang Lancar

Dalam dunia transmisi data, OTB juga memiliki peran penting. OTB digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat dan memastikan bahwa data dapat mengalir dengan lancar dari satu titik ke titik lainnya. Dengan bantuan OTB, data Sobat dapat dikirim dan diterima tanpa hambatan.

3. Penyediaan Saluran Televisi Kabel

Jika Sobat menikmati menonton serial televisi kabel (CATV), maka OTB juga memiliki andil dalam hiburan Sobat. OTB digunakan dalam sistem transmisi CATV untuk menyampaikan beragam saluran televisi ke layar Sobat. Jadi, setiap kali Sobat menikmati tontonan favorit Sobat, tahu bahwa OTB ikut berkontribusi.

4. Meningkatkan Koneksi dalam Ruangan

OTB bukan hanya berkutat di luar ruangan. Mereka juga digunakan dalam pengaturan kabel dalam ruangan. Ketika Sobat terhubung ke jaringan internet atau perangkat lain dalam rumah Sobat, ada kemungkinan OTB memainkan peran penting dalam menjaga agar semua terhubung dengan baik.

5. Melindungi dan Mendistribusikan Sambungan Serat Optik

Pernahkah Sobat khawatir tentang sambungan serat optik yang rentan terhadap kerusakan? OTB hadir untuk melindungi sambungan ini. Mereka membungkus, menyusun, dan melindungi sambungan serat optik, sehingga sinyal tetap kuat dan terjaga.

6. Membawa Konektivitas ke Pelanggan

Salah satu hal yang mungkin Sobat tidak sadari adalah OTB membantu menghubungkan jaringan optik dengan pelanggan. Mereka adalah jembatan yang memungkinkan konektivitas mencapai pelanggan yang dituju. Jadi, setiap kali Sobat menggunakan internet di rumah, pertimbangkan bahwa OTB adalah bagian dari perjalanan sinyal ke perangkat.

Variasi OTB

Saat kita memasuki dunia Optical Termination Box (OTB), kita akan menemukan berbagai jenis yang berbeda. Dengan banyaknya pilihan ini, seringkali kita mungkin bertanya-tanya, "Jenis OTB mana yang sesuai untuk kebutuhan saya?" Mari kita telusuri beberapa jenis OTB yang umumnya tersedia di pasaran dan temukan yang paling sesuai dengan kebutuhan Sobat.

Jenis OTB Berdasarkan Ukuran dan Fungsinya

Mari kita mulai dengan memahami perbedaan antara dua jenis OTB yang umum: Fiber Patch Panels dan Fiber Terminal Boxes.

1. OTB Patch Panel

Jika Sobat mencari sesuatu yang kompak dan mudah dipasang, OTB Patch Panel bisa menjadi pilihan yang tepat. Biasanya berukuran 19 inci, jenis panel ini sering dipasang di dinding. Di dalam kotaknya, Sobat akan menemukan nampan yang berguna untuk menahan dan melindungi sambungan serat. Berbagai jenis adaptor fiber optik dapat dengan mudah dipasang di panel ini, menciptakan antarmuka yang nyaman. Panel ini kemudian dapat dihubungkan ke perangkat eksternal lainnya.

2. OTB Kotak

Jika Sobat memerlukan lebih banyak kapasitas dan ruang, OTB dalam bentuk kotak adalah pilihan yang ideal. OTB jenis ini berfungsi sebagai terminal distribusi. Mereka tersedia dalam berbagai variasi port, mulai dari 12 port hingga 96 port, memberi Sobat fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan Sobat. Sobat dapat menghubungkan adaptor FC atau ST pada panel ini, dan Sobat memiliki opsi untuk memasangnya di dinding atau meletakkannya secara horizontal.

Optical Termination Box (OTB): Ketahui Fungsi Dan Jenisnya


OTB Berdasarkan Desain

  1. Wall Mount
    OTB wall mount didesain untuk ditempel di dinding. Ketika Sobat perlu memasang kabel fiber, konektor, atau pigtails, ini adalah pilihan yang tepat. Sobat akan menemukan OTB ini digunakan ketika kabel fiber harus ditarik ke dalam gedung, rak distribusi telekomunikasi, ruang komputer, dan tempat lainnya. Apakah Sobat memiliki kebutuhan seperti ini?
  2. Rack Mount
    Jenis ini menyerupai rak yang bisa ditarik masuk dan keluar. OTB rack mount ideal untuk berbagai fungsi, seperti splicing, distribusi, terminal, patching, storage, dan manajemen. Ini mendukung arsitektur cross-connect atau interconnect dan menyediakan interface yang menghubungkan kabel tanam dengan peralatan transmisi. Apakah Sobat memerlukan fleksibilitas seperti ini?
  3. Dome Type OTB
    Dome Type OTB adalah solusi yang tepat ketika Sobat memiliki jaringan fiber optik di luar ruangan yang harus bertahan dalam kondisi cuaca ekstrem. Bentuknya menyerupai bola yang tahan lama dan dapat melindungi kabel optik dari kerusakan akibat hujan deras atau panas terik. Jenis OTB ini adalah pilihan terbaik untuk aplikasi luar ruangan yang membutuhkan perlindungan optimal.

Optical Termination Box (OTB): Ketahui Fungsi Dan Jenisnya



OTB Berdasarkan Lokasi Penggunaan

OTB juga dapat dibagi berdasarkan lokasi penggunaannya, yaitu indoor dan outdoor:

  1. Indoor
    OTB indoor biasanya digunakan sebagai titik transisi antara kabel yang mengarah ke atas dan kabel horizontal. Dengan OTB indoor, pemasangan kabel optik menjadi lebih fleksibel dan efisien. Apakah Sobat menghadapi kebutuhan semacam ini di dalam gedung Sobat?
  2. Outdoor
    OTB outdoor umumnya disegel dan digunakan untuk mendistribusikan fiber dalam jaringan FTTX. Jenis ini dirancang untuk splicing, terminasi, dan manajemen kabel. Apakah Sobat bekerja dengan jaringan yang berada di lingkungan luar ruangan?
OTB sendiri, umumnya, ada yang terdiri dari 12 core, 24 core, dan 24 core.

Memahami OLT, ONU, ONT dan ODN

Dalam beberapa tahun terakhir, Fiber To The Home (FTTH) telah mulai dianggap serius oleh perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia, dan teknologi yang memungkinkan sedang dikembangkan dengan cepat. Ada dua jenis sistem penting yang memungkinkan koneksi broadband FTTH.

FTTH Ini adalah jaringan optik aktif (AON) dan jaringan optik pasif (PON). Sejauh ini sebagian besar penyebaran FTTH dalam perencanaan dan penyebaran menggunakan PON untuk menghemat biaya serat. 

PON baru-baru ini menarik banyak perhatian karena biaya rendah dan kinerja tinggi. Dalam posting ini, kami akan memperkenalkan ABC PON yang terutama melibatkan komponen dasar dan teknologi terkait, termasuk OLT, ONT, ONU dan ODN.

Pertama-tama, perlu ada pengenalan singkat tentang PON. 

Berbeda dengan AON, banyak pelanggan terhubung ke transceiver tunggal dengan cara cabang bercabang serat dan unit splitter / combiner pasif, yang beroperasi sepenuhnya dalam domain optik dan tanpa daya di PON. 

Semoga kedepanya BUMDes Candi Mulya dapat berkembang untuk suplay jaringan internet ke plosok desa candinegara dengan jaringan internet yang lebih maksimal dengan menggunakan teknologi FTTH.aamiin...

Oh iya... Ada dua standar PON utama saat ini loh...

Gigabit Passive Optical Network (GPON) dan Ethernet Passive Optical Network (EPON)

Tapi apa pun jenis PONnya, mereka memiliki struktur topologi dasar yang sama. Sistem Gigabit Ethernet Passive Optical Network (GEPON), umumnya terdiri dari terminal jalur optik (OLT) di kantor pusat penyedia layanan dan sejumlah unit jaringan optik (ONU) atau terminal jaringan optik (ONT) dekat pengguna akhir, juga sebagai pembagi optik. 

Selain itu, jaringan distribusi optik (ODN) digunakan selama transmisi, antara OLT dan ONU / ONT.

Terminal Jalur Optik (OLT)


OLT, peralatan yang mengintegrasikan fungsi sakelar L2 / L3 dalam sistem GEPON. Secara umum, peralatan OLT berisi rak, CSM (Modul Kontrol dan Sakelar), ELM (Modul Tautan EPON, kartu PON), proteksi redundansi -48V modul catu daya DC atau satu modul catu daya AC 110 / 220V, dan kipas. Di bagian ini, kartu PON dan catu daya mendukung hot swap saat modul lain dibangun di dalam. Fungsi utama OLT adalah untuk mengontrol informasi yang mengambang di ODN, berjalan dua arah, sementara berada di kantor pusat. Jarak maksimum yang didukung untuk transmisi melintasi ODN adalah 20 km. OLT memiliki dua arah float: upstream (mendapatkan distribusi berbagai jenis data dan lalu lintas suara dari pengguna) dan hilir (mendapatkan lalu lintas data, suara dan video dari jaringan metro atau dari jaringan jarak jauh dan mengirimkannya ke semua modul ONT di ODN.

Unit Jaringan Optik (ONU)



ONU mengubah sinyal optik yang dikirim melalui serat ke sinyal listrik. Sinyal-sinyal listrik ini kemudian dikirim ke masing-masing pelanggan. Secara umum, ada jarak atau jaringan akses lain antara ONU dan tempat pengguna akhir. Selain itu, ONU dapat mengirim, mengumpulkan, dan merawat berbagai jenis data yang berasal dari pelanggan dan mengirimkannya ke hulu ke OLT. Perawatan adalah proses yang mengoptimalkan dan menata ulang aliran data sehingga itu akan disampaikan lebih efisien. OLT mendukung alokasi bandwidth yang memungkinkan pengiriman data yang lancar mengambang ke OLT, yang biasanya tiba tiba-tiba muncul dari pelanggan. ONU dapat dihubungkan dengan berbagai metode dan jenis kabel, seperti kawat tembaga twisted-pair, kabel coaxial, serat optik atau Wi-Fi.

Terminal Jaringan Optik (ONT)



Sebenarnya, ONT sama dengan ONU pada intinya. ONT adalah istilah ITU-T, sedangkan ONU adalah istilah IEEE. Keduanya merujuk ke peralatan sisi pengguna dalam sistem GEPON. Namun dalam praktiknya, ada sedikit perbedaan antara ONT dan ONU menurut lokasi mereka. ONT umumnya di tempat pelanggan.

Jaringan Distribusi Optik (ODN)



ODN, bagian integral dari sistem PON, menyediakan media transmisi optik untuk koneksi fisik ONU ke OLT. Jangkauannya adalah 20 km atau lebih jauh. Di dalam ODN, kabel serat optik, konektor serat optik, pemisah optik pasif, dan komponen tambahan saling berkolaborasi. ODN secara khusus memiliki lima segmen yaitu serat pengumpan, titik distribusi optik, serat distribusi, titik akses optik, dan serat drop. Serat pengumpan dimulai dari bingkai distribusi optik (ODF) di ruang telekomunikasi kantor pusat (CO) dan berakhir di titik distribusi optik untuk jangkauan jarak jauh. Serat distribusi dari titik distribusi optik ke titik akses optik mendistribusikan serat optik untuk area di sekitarnya. Drop fiber menghubungkan titik akses optik ke terminal (ONTs), mencapai penurunan serat optik ke rumah pengguna. Selain itu, ODN adalah jalur yang sangat penting untuk transmisi data PON dan kualitasnya secara langsung mempengaruhi kinerja, keandalan, dan skalabilitas sistem PON.

Contoh Jaringan Distribusi Optik



Media Converter Fiber Optic

Mengenal Perangkat Converter Fiber Optik dan Fungsinya

Mengenal Perangkat Converter Fiber Optik

Mengenal perangkat converter fiber optik memang sangatlah penting. Mengingat, media ini adalah alat yang digunakan untuk mengkonversi dari data kabel utp menuju kabel optik. Sebelum mengenal perangkat converter fiber optik Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa itu converter FO (Fiber Optik). Sehingga nantinya Anda akan lebih paham dalam menelisik manfaat perangkat ini bagi keseharian Anda. 

Mengenal Perangkat Converter Fiber Optik: Fungsi dan Cara Penggunaannya 

Sebagaimana diketahui, kabel utp tidak dapat dipakai untuk transmisi jarak jauh karen maksimal hanya 100 meter. Oleh karenanya diperlukan converter fiber optik sebagai media penyalurnya. Sementara untuk perangkat jaringan LAN seperti router, switch, hub beserta perangkat lainnya masih bisa memakai kabel utp untuk media penyalurannya. Biasanya port yang tersedia untuk kabel utp ini hanyalah port rj45. Namun, tetap saja Anda membutuhkan media converter untuk mengoneksikan FO (Fiber Optik) menuju router yang ada. 

Fungsi Media Konverter 

Mengenal perangkat converter fiber optik bisa dilihat dari fungsinya terlebih dahulu. Media konverter FO merupakan jaringan yang cukup lurus untuk mengoneksikan dua jenis media yang berbeda seperti kabel twisted pair cat 5 ataupun 6. Salah satu device yang diperlukan dalam rangkaian koneksi FO.  Untuk menghubungkan media ini Anda harus memakai kabel fiber optik karena akan membawa data transfer ke sejumlah provider internet maupun TV.  

Media Konverter Htb Solusinya 

Media konverter htb merupakan  alat yang  mampu mengkonversikan FO (Fiber Optik) dan dapat disalurkan ke Lan lagi dengan jarak maksimum hingga 25 km. Htb kerap dipakai untuk mengoneksikan FO yang seringkali terkendala jarak. Lantas, bagaimanakah cara menggunakan alat ini? 

  • Silakan hubungkan adaptor ke media converter dan pastikan lampu indikator power telah menyala di lokasi yang diinginkan
  • Sambungkan kabel utp dari switch menuju port rj45 pada media converter di rumah pelanggan 
  • Jangan lupa sambungkan pula FO dari port SC media converter dan tarik kabel FO menuju rumah pelanggan 
  • Pastikan pula MC telah terkoneksi ke adaptor kemudian hubungkan kabel utp ke port pada router atau access point pelanggan 

Itulah kiranya ringkasan dalam mengenal perangkat converter fiber optik, semoga ulasan ini bisa memberikan Anda tambahan pengetahuan.


Sumber :