Dulu, ketika masih SD, ketika kita
di dikte untuk menulis oleh guru, sang guru pati sering, atau minimal pernah,
mengucapkan "Pindah ke paragraf / alinea baru." Nah sebenarnya apasih
pragraf atau alinea itu ?
Pada setiap saat kita membaca, baik
itu membaca sebuah buku (kecuali komik) atau bahkan membaca sebuah artikel,
pasti kita akan menemukan sekelompok tulisan yang terdiri dari beberapa kalimat
dan dirangkai menjadi satu kesatuan. Nah, itu adalah paragraf, atau alinea.
Biasanya, setiap paragraf itu
mempunyai sebuah kalimat inti, yang didukung dan diperjelas kembali oleh
kalimat - kalimat lainnya di paragraf tersebut. Posisi kalimat inti itu sendiri
tidak hanya berada di awal paragraf, tapi juga bisa di tengah atau akhir
paragraf.
UNSUR-UNSUR ALINEA
Alinea
adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang
dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan
jalan pikirannya kepada para pembaca.Supaya pikiran tersebut dapat diterima
oleh pembaca,alinea harus tersusun secara logis-sistematis.Alat bantu untuk
menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun
alinea,seperti transisi (transition),kalimat topik (topic sentence),kalimat
pengembang (development sentence),dan kalimat penegas (punch-line).
Keempat
unsur penyusun alinea tersebut,terkadang muncul secara bersamaan,terkadang pula
hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
1.
Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan
alinea jenis ini terdiri atas :
- Tarnsisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
- Kalimat topik;
- Kalimat pengembang;
- Kalimat penegas.
2.
Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea
jenis ini terdiri atas :
- Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
- Kalimat topik;
- Kalimaat pengembang.
3.
Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea
jenis ini terdiri atas :
- Kalimat topik;
- Kalimat pengembang.
TRANSISI
Transisi
adalah mata rantai penghubung antar alinea.Transisi berfungsi sebagai penghubung
jalan pikiran dua alinea yang berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan
petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca
apakah suatu alinea baru bergerak searah denganide pokok sebelumnya.Oleh karena
itu,beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebgai penunjang
koherensi dan kesatuan antarbab,antarsubbab,dan antaralinea dalam suatu
karangan.
Tarnsisi
tidak harus selalu ada dalam setiap alinea.Kehadiran trnsisi dalam alinea
bergantung pada pertimbangan pengarang.bila pengarang merasa perlu ada tarnsisi
demi kejelasan informasi,transisi wajar ada.sebaliknya,bila pengarang bisa
mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi,transisi tidak perlu
hadir dalam alinea tersebut.
Transisi
tidak hanya terdapat pada alinea,tetapi terdapat juga dalam kalimat,antar
alinea,antarsubbab,antarbab.Bila transisi terdapat antarsubbab,transisi
berfungsi menghubungkn ide pokok dalam subbab tersebut.Bila transisi terdapat
pada antarbab,transisi berfungsi sebagai jembatan penghubug ide pokok dalam bab
yang berdekatan tersebut.
Ada
dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea.Pertama,secara
implicit.Kedua,secara eksplisit.Hubungan implicit tidak dinyatakan oleh penanda
transisi tertentu.Walaupun demikian,hubungan antaralinea masih dapat dirasakan
.Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu,seperti :
- kata,termasuk di dalamnya kelompok kata;
- kalimat.
Transisi
Berupa Kata
Alat
penanda transisi berupa kata dan kelompok kata sangat banyak jenisnya.Secara
garis besar,alat penanda transisi dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a.
Penanda Hubungan Kelanjutan
contoh
:
·
dan
·
lagi
·
serta
·
lagi
pula
·
tambahan
lagi
contoh
penanda transisi yang berupa kata lagi pula adalah sebagai berikut.
Lagi
pula,munculnya para pemipin muda
sangat diharapkan oleh masyarakat.
b.
Penanda hubungan Urutan Waktu
Contoh:
·
dahulu
·
kini
·
sekarang
·
sebelum
·
setelah
·
sesudah
·
kemudian
Contoh
penanda transisi yang berupa kata sementara itu adalah sebagai berikut.
Sementara
itu,persiapan pelantikan anggota DPRD sudah mulai dilakukan oleh panitia
pelaksana.
c.
Penanda Klimaks
contoh:
·
paling…
·
se..nya
·
ter…
contoh
penada transisi yang berupa kata terakhir adalah sebagai berikut.
Terakhir,dia berdagang buah-buahan pada usia 18 tahun.
d.
Penanda Perbandingan
Contoh:
·
sama
·
seperti
·
ibarat
·
bak
·
bagaikan
contoh
penanda transisi yang berupa kata bagaikan adalah sebagai berikut.
Bagaikan seorang ahli,ia mulai melukis di atas kanvas.
e.
Penanda Kontras
Contoh:
·
tetapi
·
biarpun
·
walupun
·
sebaliknya
contoh
penanda transisi yang berupa kata sebaliknya adalah sebagai berikut.Sebaliknya,mereka
terlihat kurang antusias untuk berpartisipasi sebagi pemilih pada pemilu tahun
ini.
f.
Penanda Urutan Jarak
Contoh
:
·
di
sini
·
di
situ
·
di
sana
·
dekat
·
jauh
·
sebelah…
contoh
penanda transisi yang berupa kata di sana adalah sebagai berikut.
Di
sana,telah berdiri tegak sebuah monumen yang mengenang kepahlawanansebuah
bangsa.
g.
Penanda Illustrasi
Contoh
:
·
umpama
·
contoh
·
misalnya
Contoh
penanda transisi yang berupa kata misalnya sebagai berikut.
Misalnya,pembangunan
tidak akan berjalan tanpa adanya kerja sama semua pihak.
h.
Penanda Sebab Akibat
Contoh
:
·
karena
·
sebab
·
oleh
karena itu
·
akibatnya
Contoh
penanda transisi yang berupa kata akibatnya adalah sebagai berikut.Akibatnya,semua
anggota terkena hukuman.
i.
Penanda Kondisi Pengandaian
Contoh
:
·
jika
·
kalau
·
jikalau
·
andai
kata
·
seandainya
contoh
penanda kata transisi yang berupa kata seandainya adalah sebagi berikut.
Seandainya,waktu
dapat diulang,aku ingin keluargaku kembali berkumpul.
j.
Penanda Simpulan
Contoh:
·
simpulan
·
ringkasnya
·
garis
besarnya
·
rangkumannya
Contoh
penanda transisi yang berupa kata ringkasnya adalah sebagai berikut.
Ringkasnya,semua
kegiatan tersebut dapat dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Macam-Macam
Paragraf
1.
Paragraf Narasi ( Menceritakan )
Paragraf Narasi adalah paragraf yang
menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang didalamya terdapat alur cerita,
setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh Paragraf Narasi :
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2.
Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )
Paragraf Deskripsi adalah paragraf
yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar,
atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa
orang, benda, atau tempat.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan panca indera.
Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.
3.
Paragraf Persuasi ( Mengajak )
Paragraf Persuasi adalah paragraf
yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.
Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.
4.
Paragraf Argumentasi ( Pendapat )
Paragraf Argumentasi adalah sebuah
paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai keterangan dan alasan. Hal
ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
5.
Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Paragraf
Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi,
atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.
Contoh Paragraf Eksposisi :
Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Nah, gimana Macam-Macam Paragraf dan contohnya diatas? Kalau masih bingung saya punya cara mudah untuk membedakan macam-macam paragraf diatas, cara ini diajarkan oleh Guru Bahasa Indonesia saya waktu di SMA. Begini kata beliau "Inget aja inti-inti dari jenis paragraf tersebut yaitu Narasi (Menceritakan), Deskripsi (Menggambarkan), Persuasi (Mengajak), Argumentasi (Pendapat), dan Eksposisi (Menjelaskan)".
Ciri-cirinya: biasanya terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.
Contoh Paragraf Eksposisi :
Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning. Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk menyembuhkan beberapa penyakit.
Nah, gimana Macam-Macam Paragraf dan contohnya diatas? Kalau masih bingung saya punya cara mudah untuk membedakan macam-macam paragraf diatas, cara ini diajarkan oleh Guru Bahasa Indonesia saya waktu di SMA. Begini kata beliau "Inget aja inti-inti dari jenis paragraf tersebut yaitu Narasi (Menceritakan), Deskripsi (Menggambarkan), Persuasi (Mengajak), Argumentasi (Pendapat), dan Eksposisi (Menjelaskan)".
SYARAT-SYARAT ALINEA (PARAGRAF) YANG
BAIK
Paragraf yang baik harus memenuhi
syarat kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan konsistensi penggunaan
sudut pandang.
1. Kesatuan Paragraf (Kesatuan Pikiran).
Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu ide
pokok, satu topik/masalah.
2. Kepaduan (koherensi)
Paragraf dikatakan padu jika
dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Hubungan
pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan
makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf yang satu padu,
utuh, dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi (pengulangan)
kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel.
3. Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal
ini dapat diwujudkan dengan:
a. klasifikasi yaitu pengelompokan
objek secara lengkap dan menyeluruh.
b. Ketuntasan bahasa yaitu
kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh dan utuh.
4. Konsistensi Sudut Pandang
Sudut Pandang adalah cara penulis
menempatkan diri dalam karangannya.
5. Keruntutan
Keruntutan adalah penyusunan urutan
gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan
air mengalir-tidak pernah putus.
Sumber :