18/01/2012

Sepucuk Surat Untuk Pemimpin


Dear para pemimpin,

kami memang kecil, tidak sebanding dengan kau dan mereka yang duduk nyaman disana,
kami hanya duduk diatas sebuah kursi kayu, yang harganya tak sampai puluhan ribu, sedangkan kalian duduk diatas sofa bernilai puluhan juta,
kami hanya mengenakan secarik baju lusuh, dan terpinggirkan, sementara kalian berjas mewah, bergaun anggun, dan menjadi pusat ditengah pesta,
disini kami bermandikan keringat, sementara kalian bermandikan harta,

coba kalian lihat,
seorang bocah SD berjalan tanpa alas kaki, menyusuri sungai, hanya untuk pergi menimba ilmu,
coba kalian tengok,
seorang guru harus berdiri tegar ditengah gedung kelas yang hampir rubuh, demi memberikan pelajaran berharga bagi penerus bangsa,
coba kalian fikir,
seorang nelayan harus menerjang ombak, demi mendapatkan seekor ikan, dan seorang petani harus berpanas-panasan untuk mendapatkan sebutir beras,

dan kalian dengan tenangnya menikmati uang, yang seharusnya digunakan untuk kesejahteraan kami ?

apa kalian tidak punya hati ?

apa kalian fikir, hasil keringat kami hanya untuk memuaskan nafsu kalian ?
apa kalian tidak berfikir, berapa banyak darah yang akan tertumpah karena kelakuan kalian ?

kalian pemimpin kami, tapi tak seharusnya kalian mengacuhkan kami, dan sewenang-wenang terhadap kami,

apa kami harus menodongkan senjata dikepala kalian, supaya kalian tahu apa tugas kalian ?
apa kami harus menghunuskan pedang dileher kalian, supaya kalian sadar, betapa menjijikannya kalian ?

kami memang bukan siapa-siapa, tapi kami masih mempunyai hati nurani..

No comments:

Post a Comment